Cari Blog Ini

Jumat, 02 Juli 2010

Infinity of Kayon: Wayang Jawa Timuran

Infinity of Kayon: Wayang Jawa Timuran: "Wayang Jawa Timuran atau yang lebih di kenal wayang jek dhong ini berkembang pesat pada daerah sekita Mojakerta dan Porong. Wayang ini memil..."

Wayang Jawa Timuran

Wayang Jawa Timuran atau yang lebih di kenal wayang jek dhong ini berkembang pesat pada daerah sekita Mojakerta dan Porong. Wayang ini memiliki ciri khas pada suara Kepyak dan pada suara kedhang nya. Pada awal pertunjukkan wayang ini memulai pagelaran dengan menacapkan 3 kayon di tengah dan 2 wayang yaitu Semar beserta Bagong. Gaya Wayang Jawa Timuran sendiri dianggap sebagai gaya wayang yang paling tua di Indonesia. Dikarenakan pada gambar kayon nya terdapat 3 tahap yaitu Kayon yang msh belum ada Balaupata dan Cikrabala hal ini berarti kayon tersebut menggambarkan Dunia dimana msh belum ada kehidupan manusia. Kayon yang kedua bergambar hewan hewan saja hal ini mungkin menggambarkan bahwa dunia mulai ada isinya tak lain adalah para binatang tersebut. Kayon yang ketiga bergambar dunia lengkap seiisinya berserta 2 Naga yang di gambarkan sebagai lambang Iblis yang menggoda manusia kemudian sudah adanya Balaupata dan Cikrabala. Wayang Jawa Timuran sendiri menurut cerita yaitu menceritakan bagaimana Ramayana dan Mahabaratha namun terbagi atas beberapa jaman dan bila di hubung - hubungkan pada silsilah ternyata masih adanya garis keturunan antara Prabu Rama dengan Para Pandawa. Wayang Jawa Timuran ini pada pagelarannya sendiri lebih banyak di iringi oleh musik berlaras Slendro. Dan tahap- tahap pada wayang dibagi dari Pathet Sepuluh, Pathet Wolu, Pathet Sanga, dan Pathet Serang. Gaya ini senidri sering di opinikan sebagai gaya yang kasar namun pada prakteknya gaya ini ternyata lebih mengutamakan bagaimana sebenarnya hidup orang jawa. Seperti dapat kita lihat pada penempatan Semar yang lebih di utamakan daripada Togog yang menurut imej orang Jawa bahwa yang baik harus diutamakan dan yang buruk sebaiknya tidak diikuti dengan tingkah laku yang lebih buruk. Yah begitulah Wayang Jawa Timuran yang berkembang di tengah yang memiliki kekayaan budaya seperti Jawa Timur ini.